CALANG – Sejumlah personel Kepolisian Resor (Polres) Aceh Jaya terlibat baku tembak dengan komplotan bersenjata Maimun alias Abu Rimba di Desa Pasie Timon, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, Rabu (17/2) sekitar pukul 09.00 WIB. Dalam peristiwa itu, Nurdin alias Cobra (35), warga Sumberjo, Tenggulun, Aceh Tamiang yang diduga merupakan anak buah Abu Rimba, berhasil dilumpuhkan setelah paha dan jidatnya terkena timah panas.
Sedangkan dua orang lagi, Abu Rimba dan Doyok, berhasil lolos dalam kontak tembak tersebut. Pascakontak tembak, suasana di kawasan Desa Pasie Timon dan sekitarnya terlihat mencekam.
Sementara itu, personel polisi yang dipimpin Kapolres Aceh Jaya, AKPB Riza Yulianto, terus melakukan penyisiran hingga kemarin sore.
“Abu Rimba hanya beranggotakan dua orang. Salah satunya, Nurdin alias Cobra, berhasil kita lumpuhkan, sedangkan yang satu lagi, Doyok, kabur,” kata Riza Yulianto saat dikonfirmasi Serambi, Rabu (17/2).
Ia tambahkan, tim gabungan dari Polres Aceh Jaya, Brimob Subden 4 Calang, dan Polsek Teunom yang pimpin kapolres berhasil menemukan lokasi persembunyian Maimun dan anggotanya. Selama ini mereka ternyata bersembunyi di sebuah pohon beringin besar di belakang rumah warga di desa itu. Baku tembak pun tak terelakkan, sehingga paha Cobra terkena peluru dan ia langsung diringkus.
Sementara itu, dalam kontak tembak tersebut Abu Rimba dan Doyok berhasil melarikan diri ke hutan. Polisi terus mengejar mereka, namun belum juga ditemukan.
Mereka yang sempat lolos dalam kontak tembak itu diduga hanya memilik sepucuk senjata laras panjang AK-47 dan sepucuk pistol jenis FN.
Kapolres menyebutkan, tiga orang tersebut, yaitu Maimun, Doyok, dan Nurdin merupakan anak buah Din Minimi yang memisahkan diri dan belum ikut menyerah pada 28 Desember tahun lalu, saat Din Minimi turun gunung. “Maimun dan Doyok akan terus kita buru hingga tertangkap,” tegas Kapolres.
Sementara itu, Cobra yang tertangkap dan tak berdaya lagi kemarin siang langsung dibawa ke RSUD Teuku Umar. Tak lama kemudian Cobra dirujuk ke RSU di Banda Aceh untuk mendapatkan penanganan medis yang berada di bawah pengawasan polisi.
Kapolres Aceh Jaya, AKBP Riza Yulianto saat dikonfirmasi Serambi menyatakan, Maimun alias Abu Rimba selama ini telah memeras beberapa anggota DPRK yang bedomisili di kawasan Teunom dan Pasie Raya. Mereka meminta uang kepada anggota DPRK untuk mempertahankan hidup, sehingga hal itu tercium oleh polisi.
“Uang yang diberikan setiap saat berkisar dari 500 ribu hingga 3 juta rupiah yang dikirim ke rekening Abu Rimba. Mereka mengambilnya lewat ATM,” ungkap Kapolres.
Ia yakin, ada pihak lain yang dimanfaatkan Abu Rimba dan anggotanya melakukan pemerasan demi kepentingan mereka, sehingga pihaknya terus memburu dan menangkap mereka hidup atau mati.
Nurdin alias Cobra, dikabarkan mengalami pendarahan hebat di pahanya setelah ditembus timah panas dalam kontak tembak dengan polisi di Desa Pasie Timon, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, kemarin
Akibat luka tersebut, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teuku Umar di Calang harus merujuknya ke salah satu rumah sakit di Banda Aceh untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
“Nurdin kita rujuk ke Banda Aceh karena di RSUD Teuku Umar belum ada persediaan darah. Untuk menyelamatkan nyawanya harus dibawa ke Banda Aceh, sebab rumah sakit di sana lebih lengkap peralatan yang dibutuhkan dalam penanganan pasien gawat,” kata dr Suriadi Jauhari, salah satu dokter di RSUD Teuku Umar, kepada Serambi, Rabu (17/2).
Ia tambahkan, Cobra selain mengalami luka bolong di paha, juga mengalami luka di bagian kepala. Pada hari itu juga ia dibawa ke Banda Aceh dengan dikawal ketat polisi. (c45)[sumber]
0 Response to "Polisi dan Kelompok Abu Rimba Baku Tembak"
Posting Komentar